Minggu, 27 Juli 2014

FF Indonesia Zayn Malik : Who is she? [One Shot]

        


Cast        : Zayn malik
                 Perrie edwards
                 Nicola peltz
Genre     : Romance
Author   : @Magdhawulan


      Hi! aku bawa fanfic baru nih. Aku bingung ini tu FF one shot ato mini FF soalnya kalo di bilang FF one shot terlalu pendek kalo di bilang mini FF terlalu panjang. Dan satu lagi, ini tu fanfic pelarian karena kehabisan ide buat ngelanjutin FF marc marquez : Call me baby once again. Ya udah lah ya, mending langsung baca aja dan menurut kalian ini apa? FF one shot or mini FF? comment!



Di siang hari yang terik, zayn tengah berdiri di ambang pintu apartemen sederhana –kelas menengah– milik temannya. Telah berulang-ulang kali ia menekan tombol bel, namun sang pemilik belum juga membukakan pintu. Yang menjadi pertanyaan mendasar, adakah orang di dalam apartemen itu? Sudah setengah jam zayn menunggu respon penghuni apartemen atas bel yang ditekannya sedari tadi.
Orang-orang yang berlalu-lalang di sekitar situ menatap zayn dengan  tatapan mengintimidasi. Mereka curiga, sebab tiga hari belakangan melihat zayn keluar-masuk apartemen yang setahu mereka dihuni seorang wanita muda yang hidup sebatang kara.
          “No matter what they say. this is not their business”, jawab zayn jika dimintai pendapat tentang orang-orang itu.
Tak kurang akal, zayn menelepon pemilik apartemen bernomor 237. Ide itu tidak pernah terbesit di pikirannya setengah jam lalu, baru ia sadari ketika ia sudah merasa lelah menunggu. Tut... tut... tut, nada sambung dari ponsel zayn.
          “halo?!” suara dari seberang membuka percakapan.
          Kenapa suaranya terdengar dekat, ya? batin zayn dalam hati.
          “kau dimana? aku sudah menunggumu selama tigapuluh menit di depan apartemenmu sekarang mungkin sudah lebih dua menit aku lelah berdiri di luar menunggumu” cerocos zayn tanpa titik maupun koma, mengungkapkan kekesalannya pada lawan bicaranya di telepon.
          “aku di belakangmu, zayn” balas suara dari seberang pesawat telepon lembut.
          “jangan bercanda! aku sudah terlalu lelah untuk itu” zayn mulai sebal.
          “coba tenggok ke belakang!” bisik seseorang ke telingga kanan zayn. Desah nafas orang itu menggelitik. Membuat zayn terkejut.
          Zayn menoleh ke belakang, melakukan apa yang dibisikkan di telinganya. Nampak orang yang membuat kesabarannya habis pada tigapuluh menit terakhir berdiri di belakang tubuhnya, sesosok wanita cantik berambut pirang serta berpenampilan fashionable.
          “hey, kau telah habiskan rasa sabarku! kemana saja kau selama ini?” zayn menuding-nuding (?) wanita itu secara tidak sopan. Wajar saja, karena kesabarannya telah melampaui batas.
          “aku baru saja membeli beberapa keperluan untuk membuat pesananmu” wanita itu mengangkat tas plastik ke atas, sejajar dengan bahunya, memberitahu jika bungkusan itu yang dimaksud, bahan pembuat ‘pesanan’ zayn.
          “baiklah, aku memaafkanmu. tapi ingat, lain kali beri tahu aku jika kau sedang tidak ada di rumah. okay?” ujar zayn sembari membelai rambut wanita yang tergerai panjang.
          “siap, bos!” bermaksud bercanda, wanita itu memberi hormat kepada zayn bak seorang prajurit memberi penghormatan kepada sang jenderal atau atasan. Selepas itu, ia membuka pintu apartemen yang terkunci “mari masuk!” wanita itu mempersilahkan zayn masuk.
          “ah, tidak usah! aku sibuk, banyak job. lagipula, aku juga tidak mau merepotkanmu. sebentar lagi aku harus pergi” tolak zayn dengan berbagai alasan.
          “tapi kenapa kau rela menunggu lama untuk bertemu denganku jika hanya sesingkat ini... maksudku–”
          “sebenarnya aku ingin mengobrol denganmu tapi itu setengah jam yang lalu sekarang sudah terlambat. aku harus pergi, bye!” zayn memutar tubuhnya, memunggungi wanita itu. Ia melambaikan tangan sembari berjalan menuruni anak tangga agar sampai di lapangan, tempat mobilnya terparkir.
          Dirasanya zayn sudah benar-benar pergi, wanita –yang entah siapa namanya– memasuki apartemen yang baru di sewanya sebulan lalu. Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai hair stylist di sebuah salon ternama di kota london harus segera merampungkan ‘pesanan’ zayn karena akan di serahkan esok hari, sesuai perjanjian.
        
-                                                                                                                 
          “who is she? dan apa keperluan zayn dengan wanita itu?” gumam perrie yang secara diam-diam, tanpa sepengetahuan zayn menguntit plus menguping pembicaraan tunangannya dengan wanita asing dari kejauhan.
          “jadi ini, kenapa tigahari belakangan kamu sering keluar siang-siang? ooo....” perrie mengangguk-anggukkan kepala. “sebentar, tadi aku dengar wanita itu bicara ‘pesanan’. apa maksudnya? mereka juga terlihat begitu akrab hmmmm... mencurigakan” lanjutnya sembari mengusap-usap dagu.
          Perrie berjalan keluar dari tempat bersembunyian menuju mobil yang di parkirkan di bawah. Sempat terlintas di benaknya supaya pergi mengunjungi apartemen wanita itu untuk memecahkan tanda tanya besar yang mensesaki hatinya akan tetapi perrie segera mengurungkan niat itu.

----

          Ting... tong... ting.... tong, suara bel rumah zayn&perrie berbunyi, itu pertanda bahwa mereka kedatangan tamu. Perrie terpaksa menunda kegiatan minggu bersih –kegiatan rutin di rumah zayn&perrie– beberapa waktu dan membukakan pintu. Alih-alih mempersilahkan masuk, perrie justru terkejut bukan main sehingga sulak yang digegamnya erat terjatuh.
          “ka-ka-kau....?” tanya perrie terbata-bata. Ia terperangah karena wanita yang ia curigai sebagai selingkuhan zayn berdiri di hadapannya dengan menenteng sebuah kotak.
          Wanita itu! ada apa dia kemari? Batin perrie.
          “aku hanya–” wanita itu tidak melanjutkan ucapannya
          “hey, kau sudah datang!” teriak zayn tiba-tiba muncul dari balik tubuh perrie. “kau datang di saat yang tidak tepat” sambung zayn lirih, ekor matanya melirik ke arah perrie.
          “who is she? oh, ya kemarin aku melihatmu sangat akrab dengannya di depan apartemennya. jelaskan padaku, zayn!”
          “darimana kau tahu kemarin aku bertemu dengannya di apartemennya? kau mengikutiku, ya? dasar posesif!” zayn menggelitiki perrie hingga membuatnya mengeliat seperti cacing kepanasan.
          Wanita itu terkekeh melihat kelakuan sepasang kekasih yang tak lama lagi akan saling bahu-membahu membina keluarga baru sebagai suami-istri yang sah.
          Perrie terus berusaha menyingkirkan tangan zayn dari pinggangnya. “cukup, zayn! hentikan! malu tahu dilihat orang lain” gertak perrie.
          “jawab dulu pertanyaanku!”
          “iya, aku mengikutimu kemarin. aku penasaran mengapa setiap siang kau selalu keluar rumah tanpa alasan” aku perrie pada akhirnya.
          Zayn berhenti menggelitiki perrie. Ia mendesah sekilas. “baiklah, akan kujelaskan semuanya secara runtut tapi masuk dulu. tidak nyaman berbincang di sini”
          Perrie dan wanita itu menampakan raut wajah yang menyatakan sepaham dengan zayn. Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu. Perry duduk berdampingan dengan zayn sementara wanita itu duduk di hadapan mereka
          “perrie, perkenalkan ini nicola. dia temanku namun aku menganggapnya seperti adik sendiri. nicola, perkenalkan ini perrie. dia tunanganku” zayn memperkenalkan secara bergiliran ke dua wanita yang sama sekali belum pernah bertemu.
          Perrie dan nicola berjabat tangan sembari saling melemparkan senyuman termanis mereka.
          “aku kemarin mendengar kalian berbicara soal pesanan. apa itu maksudnya?” hobi kepo perrie kumat ‘lagi’.
          Zayn dan nicola tersenyum geli. Tak disangka, perrie se-posesif ini. Wajarlah jika seorang tunangan seperti ini bagaimanapun zayn adalah calon suaminya nanti. Lebih baik langsung to the poin daripada keingintahuan terpendamnya menumpuk rasa curiga.
          Zayn menarik nafas dalam. “rencananya, aku ingin membuat kejutan dengan memberimu kue tart kesukaanmu. nah, karena nicola mahir membuat kue tart dan rasanya enak maka aku memesan ke dia. hari ini, ia bermaksud menyerahkan kue tart itu. jadi, pesanan yang di maksud adalah kue tart kesukaanmu, blackforest” zayn menjawab pertanyaan perrie dengan penuh kesabaran. Ia menerangkan apa adanya satu persatu.
          “oh begitu... tapi kemarin kalian terlihat akrab sekali”
          “aku dan zayn sekadar berteman saja. aku menganggap zayn seperti kakak sendiri jadi tidak perlu khawatir!” sahut nicola berusaha meyakinkan perrie.
          Perrie manggut-manggut. Ia sudah paham sekarang. Dugaannya ternyata salah, zayn memang pria setia. Tanda tanya besar yang mensesaki hatinya sirna sudah laksana awan mendung tersapu angin.
          “aku pulang dulu! nikmati waktu berdua kalian” nicola pamit pulang.
          Zayn beserta perrie mengantar nicola pulang sampai depan gerbang rumah. “bye!” ucap perrie sebagai salam perpisahan.
          “sekarang kau percaya padaku, bukan?” zayn mencubit cuping hidung perrie.
          “iya” perrie juga melakukan hal yang sama, mencubit cuping hidung zayn.
          “sudahlah, kita makan kue tart saja, bagaimana?” tawar zayn.
          “ide bagus”
          Zayn dan perrie masuk ke dalam rumah. Mengganti waktu kegiatan minggu bersih mereka dengan menikmati kue tart buatan nicola. Menghabiskan sekotak kue tart sembari bersenda gurau. Zayn yang kehabisan bahan lawakan, mengolok-olok sifat posesif perrie. Walaupun, sedikit sakit tapi perrie menerima. Alangkah bahagianya dua sejoli ini.


The End
         


Maap, gaje ye? hahahahaha kehabisan ide,sih... otaknya lagi mampet. Oh,ya comment dong! satu kata aja berarti buat aku, biar jadi motivasi. Inget, jangan jadi pembaca gelap! kesian author-nya.



           

3 komentar:

  1. Ciye...cubit cubitan...ow ow.
    Thanks ya:)
    Tapi bener loh ...apakah adek punya jimat buat ff..
    Cepet BGT deh.Cuma berapa hari doang langsung kelar.'GOOD JOB'

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi kan tetep apa ya harus mikir gitu...ya soalnya udah terlatih sih makanya cepet.
      Nanti kalo di SMA ikut aja extra jurnalistik,nanti kan juga kayak buat surat kabar gitu.

      Hapus
  2. ff indonesia ya o iya kaka2 kalo pada ngumpul di bandung cari penginapan yang murah strategis ke zbackpacker aja ka HOSTEL MURAH DI BANDUNG COCOK UNTUK BACKPACKER aku reccomed banget nih buat yang bingung cari penginapan di daerah bandung

    BalasHapus