Rabu, 23 Juli 2014

FF Indonesia One Direction (Niall horan) : Red Dress







 Title                       : Red Dress [One shot]
Main cast               : Niall horan
                                Selena gomez
                                Barbara palvin
Supporting  cast     : Louis tomlinson
                                Harry styles
                                Zayn malik
                                Liam payne
Genre                     : Romance.



          Hi hi hi! aku kembali bawa ff baru. FF kali ini tentang pacarku, niall horan *dihajar directioner* aku membuat and posting ff ini untuk memperingati hari anniversary ke-empat 1D yang jatuh hari ini. Ingat! Ini adalah ff jadi cuma karangan penulis ga usah di sama-samain sama kenyataan. Happy reading!

          “niall!” jerit seseorang dari belakang.
          Merasa namanya disebut, niall menoleh ke belakang, mencari sang pemilik suara yang sudah tak asing itu. Suara yang telah seminggu hilang dari peredaran, tidak ia dengar. Namun, ia masih hafal. Suara manja milik sahabat perempuan-nya.
          “niall!” jeritan yang sama kembali terdengar. Gadis tersebut berlari menghampiri tempat niall berada dengan wajah penuh keceriaan. Hentakan sepatu boot-nya berbunyi ‘buk... buk... buk’ bak prajurit sedang baris berbaris namun bedanya tidak berirama.
          Niall memalingkan wajahnya, kembali menatap kedepan, melihat bunga mawar merah terhampar luas mengelilingi sebuah patung wanita pemanah, simbol zodiak sagitarius.
          “kau pasti rindu denganku” celetuk selena sok tahu dan penuh percaya diri. Ia dikenal sebagai seorang gadis remaja yang memiliki tingkat kepercayaan diri cukup tinggi dibandingkan dengan teman wanita niall lainnya. Selepas berkata demikian, ia duduk mendampingi niall.
          Niall tak menanggapi celetukan selena.
          “what are you doing?”
          “mengenang masa lalu” balas niall santai. Raut wajahnya begitu dingin, sedingin jus lemon yang dijajakan seorang anak kecil di sebelah pohon rindang yang menaungi mereka berdua.
          “jadi failed move on ceritanya?” selena menggoda sahabatnya sendiri. Ia tersenyum jahil. Jari tangannya membentuk sebuah hati yang terpisah, broken heart.
          “aku sedang tidak ingin bercanda atau berdebat denganmu. jadi, jangan memancingnya” niall menepis tangan selena yang terus saja membentuk sebuah hati yang terbelah menjadi dua.
          “okay. lebih baik aku pergi saja” selena bangkit berdiri dari bangku taman kayu bercat putih.
          “jangan pergi, temani aku disini! ada yang ingin ku sampaikan padamu” niall memegang tangan kiri selena, menahan kepergian teman masa kecilnya.
          Kali ini selena tak menepis genggaman tangan niall. Biasanya, jika niall melakukan hal yang sama seperti itu, selena akan menepis atau bahkan lari meninggalkan niall sendirian, tak peduli. Ia kembali duduk bersebelahan dengan niall, seperti posisinya sebelum beranjak pergi.
          “malam ini kau ada acara tidak?” niall berbasa-basi.
          “tidak ada. memangnya ada perlu apa?” selena semakin tambah penasaran. Pikirannya mulai menerka-nerka apa yang dimaksud niall.
          “aku ingin menikmati indahnya langit malam bersamamu” niall mendadak puitis.
          “maksudmu?” pipi selena menjadi merah merona. Ia tersipu malu.
          “kita akan berjalan-jalan berdua”
          “berdua?” tanya selena setengah berteriak. Ia sangat terkejut.
          Sebagai sahabat, jalan berdua merupakan hal yang lumrah. Namun, kali ini selena merasakan ada yang berbeda dalam diri niall. Mulai dari cara bicaranya, bahasa tubuhnya serta cara penyampaiannya. Bukan jalan berdua seperti yang biasa ia lakukan bersama niall, melainkan jalan berdua dengan pemahaman lebih intens. Apa ini hanya perasaan selena saja yang melebih-lebihkan? Biarlah hanya selena dan Tuhan yang tahu.
          “iya, berdua. just you and I . dan aku ingin melihatmu tampil cantik malam ini. ku tunggu di tempat ini. jangan lupa!”
          Apa ini artinya kita akan berkencan, niall? Batin selena dalam hati.

-----

          Selena duduk termenung di sudut kamar. Ia nampak begitu sedih. Terlihat, ada bekas linangan air mata yang mengering di pipi. Matanya juga sembab. Ia memeluk bantal berwarna pink, menenggelamkan kepalanya pada bantal bermotif spiral itu, meredam suara isak tangisnya.
          “selena!” teriak seseorang memanggil penghuni kamar minimalis itu.
          Selena mengusap bekas air matanya dengan tissue. Lalu berdeham sebentar, mengembalikan suara cerianya. Ia tidak mau orang lain melihatnya dalam keadaan sedih. Tak lupa, selena juga berpindah posisi. Sebelumnya, ia duduk di sudut kamar kini ia telah duduk di atas ranjang. Setelah dirasaannya semua kembali normal, selena membalas panggilan itu. “ada apa, ma?”
          “mama masuk, ya?”
          “iya”
          Pintu kamar terbuka. Sesaat, seseorang berjalan masuk ke dalam kamar dari arah yang sama. Seseorang itu ialah mama selena, ibu sekaligus sahabat terbaik dan teristimewa.
          “ada apa, ma?” selena mengulangi pertanyaan yang sama.
          “ah, tidak. mama hanya ingin melihat princess mama”
          Selena tersenyum simpul.
          “kamu habis menangis, ya?” mama selena menunjuk mata coklat terang yang sama dengan matanya. Kemudian melirik ke kanan, melihat gumpalan-gumpalan tissue berserakan di lantai.
          “tidak. aku baik-baik saja” elak selena berusaha menutup-nutupi kejadian sebenarnya.
“don’t be lie!” gertak mama selena.
          “baiklah, aku habis menangis. aku menangis karena aku tidak tahu harus memakai pakaian apa nanti malam. aku tidak punya pakaian yang cocok dipakai saat berkencan. tidak mungkin aku berkencan memakai piyama atau kaos dan jeans. Sebenarnya, aku ingin sekali membeli sebuah dress namun uang berkata tidak” terang selena panjang lebar. Nada bicaranya terdengar panik dengan penekanan di akhir kalimat.
          “tenang saja! mama punya mini dress. sebentar, mama ambilkan”
          Mama selena pergi meninggalkan kamar bernuansa merah jambu untuk mengambil sebuah mini dress. Selagi menunggu mama kembali, selena terus menerus mengecek jam di layar ponsel. Kurang satu jam lagi peristiwa ‘bersejarah’ akan di mulai, kencan pertama selena. Ia membuka dan menutup flip ponselnya tanpa henti. Selena takut terlambat menemui niall di taman yang telah di janjikan. Dan ketakutan terbesarnya yakni batal berkencan dengan niall horan. Padahal, moment berkencan dengan niall telah selena dambakan sedari dulu.
          “apa kau juga mengalami hal yang sama denganku? bingung memilih pakaian, tidak sabar untuk bertemu. apa kau juga seperti itu, niall?” gumam selena sembari memandangi foto niall di akun instagram-nya.
          “mama kembali!” seru mama selena sembari menjinjing sebuah mini dress polos berwarna nude dan sepasang high heels berwarna senada.
          “wah, bagus sekali mini dress dan sepatunya! aku jadi tidak sabar untuk segera memakainya” puji selena.
          “asal kamu tahu, dress dan sepatu ini yang membuat mama bertemu dengan cinta sejati mama yaitu papa kamu. dulu, saat mama pakai dress ini papa kamu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. mama harap apa yang mama alami dulu juga terjadi padamu” mama menerangkan sejarah singkat mini dress dan sepatu berhak lima centimeter itu.
          Mama selena sengaja menyimpan mini dress dan sepatu high heels itu untuk dikenakan selena ketika sudah saatnya tiba. Dan kini, saat itupun akhirnya tiba. Beberapa menit lagi, selena akan memakai mini dress ‘ajaib’ yang dapat mempertemukan bahkan menyatukan dua insan manusia berbeda dalam satu ikatan cinta. Mama selena rajin mencuci dan menyeterika mini dress tersebut sekalipun tidak terpakai, oleh sebab itu tetap terlihat bersih dan rapi.
          Selena segera menuju ke kamar mandi untuk menyiram tubuhnya dengan air hangat, membersihkan debu-debu yang menempel di kulit eksotis-nya dengan sabun, mengeramasi(?) rambut yang kusut karena tadi sewaktu menangis selena mengacak-acaknya.
          Selang duapuluh menit, selena keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalutkan handuk. Lalu, mengenakan mini dress milik mama selena –sekarang jadi miliknya–. Seusai itu, ia mengeringkan rambut dengan hair dryer lalu menyisirnya penuh perasaan. Mengaplikasikan make up tipis pada wajahnya. Tak luput, ia juga memakai sepatu high heels yang ‘diturunkan’ dari mamanya. Selena sudah siap ‘tuk berkencan.

----

          Dinginnya angin malam mengayunkan rambut blonde niall. Ia berjalan mondar-mandir kian kemari. Menggigiti kuku ibu jarinya, resah. Berkali-kali ia melihat alroji pemberian salah seorang fans fanatik-nya. Gaya niall layaknya bos yang di kejar-kejar oleh waktu, sibuk. Sebenarnya, apa yang dilakukan niall? malam-malam begini bukannya di rumah malah berdiri sendirian di taman. Yang mencurigakan lagi, style bajunya begitu rapi. Usut punya usut, ternyata ia sedang menunggu kehadiran selena.
          “hi!” suara itu lagi. Tidak perlu di tanya, suara itu pasti milik selena.
          “hi too!” niall membalas sapaan selena. “kenapa lama sekali?”
          “kau pasti tahulah kebiasaan wanita” timpal selena malu-malu.
          “hmmmm....” mata niall menggeledah penampilan selena secara detail. Memperhatikan setiap lengkung tubuhnya serta setiap polesan kosmetik yang menyempurnakan kecantikan gadis berdarah latin ini.
          “kita batalkan saja acara malam ini” ucap niall tiba-tiba. Ucapan yang tak di sangka terlontar dari mulut niall. Ucapan yang menyakiti hati selena.
          “apa katamu?” selena terbelalak.
          “apa aku perlu mengulang sekali lagi perkataanku? baiklah. kita batalkan saja acara malam ini!”
          “ta-ta-tapi kenapa?”
          “kau salah kostum, selena” jawab niall singkat.
          “aku salah kostum?” selena mengulangi ucapan niall.
          “iya, salah kostum. apa kau tidak tahu jika aku hanya mau berkencan dengan gadis yang memakai baju merah? lihat dressmu! apa itu warna merah?”
          Selena melihat mini dress yang dikenakannya. Benar, mini dress itu tidak berwarna merah melainkan berwarna nude.
          “kau tidak pernah mengatakannya”
          “masalah kecil tidak perlu di besarkan. aku pergi.” niall berbalik badan. Dia berjalan santai menjauh dari selena. Dia tak pedulikan perasaan selena dan tetap bersikukuh untuk hanya mengencani wanita berbaju merah saja.
          “apa ini ada hubungannya dengan barbara si wanita bergaun merah?” singgung selena.
          Langkah kaki niall terhenti setelah mendengar perkataan selena. Jujur, ia tersinggung. Memorinya dipaksa mengingat kembali peristiwa yang terjadi setahun lalu tepatnya pada tanggal duapuluh tiga juli 2013.
          “tidak!” ujar niall sembari melanjutkan langkah kakinya. Ia meninggalkan selena sendirian yang terpaku di tempatnya.

----

          Duapuluh tiga juli, tanggal paling bersejarah bagi perjalanan karir niall horan dkk. Tanggal dimana kelima pemuda inggris –kecuali niall– tergabung menjadi satu kesatuan, terbentuknya boyband One Direction. Cikal bakal mereka berlima merintis karir di ranah hiburan dunia. Kini tanggal tersebut terulang kembali namun dengan tahun yang berbeda, angka tahun tersebut bertambah tiga tahun. Ya, hari ini hari anniversary grup musik yang merajai beberapa tangga lagu dunia itu.
          Louis, zayn, liam, niall, harry sepakat untuk merayakan hari anniversary ke-tiga one direction di sebuah cafe yang berada di tengah hiruk-pikuk kota new york. Bersenda-gurau bersama sembari menikmati secangkir capuccino. Membahas perjuangan keras mereka tiga tahun lalu hingga dapat sesukses sekarang.
          “apa kalian masih ingat bagaimana audisi kalian dulu?” louis membuka perbincangan.
          “tentu saja. audisi itu titik awal ketenaran kita” balas zayn menimpali pertanyaan louis.
          “hahahaha... iya, betul sekali kamu zayn” harry menepuk-nepuk pundak kanan zayn.
          Tiba-tiba angin berhembus kencang dari arah pintu masuk cafe hingga sedikit membantu mendinginkan capuccino niall, ada pengunjung datang. Pengunjung itu berjalan memasuki cafe layaknya seorang model sedang melenggang di atas catwalk. Lalu ia duduk di kursi yang tak jauh dari meja tempat one direction berkumpul. Kecantikan pengunjung itu begitu mempesona sampai membuat niall enggan untuk berhenti memandangi. Saat itu lagu milik grup musik kawakan dan juga senior one direction, westlife yang berjudul uptown girl mengalun. Begitu pas dengan apa yang sedang terjadi di dalam cafe tersebut.
Tanpa sadar, niall sudah berada di hadapan gadis bergaun merah yang telah membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama. Personil one direction lainnya hanya dapat melongo melihat kelakuan temannya.
“niall, niall james horan” niall mengulurkan tangan kanannya, mengajak berkenalan.
Ekspresi wanita itu tampak begitu terkejut. “nama yang indah. aku barbara palvin” barbara juga mengulurkan tangan kanannya pada niall, berjabat tangan. 
“kau begitu cantik dengan gaun merah itu” niall mulai merayu barbara.
“dasar gombal!”
“tapi aku heran, kenapa di cafe seperti ini kau memakai gaun yang biasanya digunakan di acara formal? lihat sekelilingmu!” niall mengedarkan pandangannya.
“setengah jam lagi aku akan menghadiri acara fashion show namun aku menyempatkan diri untuk bersantai di cafe”
          “oh, begitu rupanya” niall mengangguk-anggukan kepala.
          “kau bukannya personil one direction, ya?” barbara ingat jika pemuda di hadapannya sekarang ini merupakan pentolan boyband one direction. Ia tahu karena wajah mereka sering muncul di televesi dan cover majalah.
          Niall menggaruk-garuk tengkuk lehernya.
          Dering telepon gengam barbara menggetarkan meja, ada pesan masuk. Barbara membuka dan membaca isi pesan yang dikirimkan seseorang tanpa nama.

“Cepatlah datang! Semua orang menunggumu” isi pesan tersebut.

“maafkan aku, aku harus pergi” barbara mengambil tas jinjingnya, mengalungkannya di pergelangan tangan kanan.
          “kau belum memesan apapun” kelima jari niall merujuk ke arah meja kosong di depannya
          “sekali lagi, maafkan aku. senang bisa mengenalmu” barbara melambaikan tangannya, salam perpisahan. Ia nampak terburu-buru berjalan keluar cafe.
          Niall tidak dapat mencegah kepergian barbara. Yang dapat ia lakukan hanya memandangi bayangan barbara yang semakin lama semakin mejauh dan berharap terjadi pertemuan kedua dengannya.

----

          Hari ini merupakan free day bagi niall maupun personil one direction lainnya karena mereka baru saja merampungkan tur dunia yang bertajuk WWA Tour di berbagai belahan dunia. Niall memanfaatkan waktu senggang ini untuk bermalas-malasan. Makan, tidur, nonton film, main game menjadi kesibukannya selama masa santai berlangsung.
          “hey! kenapa akhir-akhir ini kau jarang menemui selena?” louis menimpuk kepala niall dengan bantal dari samping.
          “bukan urusanmu!” bentak niall yang sedang asyik bermain game.
          “baiklah” louis duduk di sofa, menonton acara televisi kesayangannya.
          “apa kau tidak merasa bersalah?” tiba-tiba liam menyahut padahal ia sedang memasak mie instant di dapur. Percakapan niall dan louis terdengar sampai keseluruh ruangan rumah, termasuk dapur.
          “merasa bersalah? apa maksudmu?” niall berhenti memencet tombol pada nitendo dan berdalih menatap dinding dapur.
          “kemarin, selena curhat pada kami lewat skype tentang kejadian itu,, you know,lah. katanya kau membatalkan kencan kalian hanya karena selena tidak memakai baju berwarna merah. dia sangat kecewa, niall. dia sudah berdandan semaksimal mungkin namun apa yang terjadi? kau patahkan hatinya” louis menerangkan satu-persatu secara runtut.
          “kau juga patahkan semangatnya, niall” liam menyambung, menambah rentetan penjelasan louis.
          “andaikan acara kencan itu tidak kau batalkan, itu akan jadi kencan pertama selena dan ia sudah menunggunya bertahun-tahun” bubuh zayn.
          “asalkan kau tahu, dia menyukaimu” kepala harry muncul dari balik pintu kulkas yang terbuka, ia sedang mengambil susu.
          Niall bungkam seribu bahasa. Pikirannya mendadak macet. Mulut serasa kaku, sukar untuk berkata. Bilang ‘a’ saja sulit. Paling-paling juga gagu. Sekarang, ia sedang terpojok. Hatinya terus ditempa oleh rasa bersalah. Ia menyesal telah mengecewakan selena. Obsesi-nya terhadap dress berwarna merah telah membekukan hati nurani. Obsesi yang berawal dari ketertarikannya kepada barbara palvin setahun lalu.
          “apa yang harus kulakukan untuk menebus kesalahanku?” tanya niall pada akhirnya. Ia meminta pendapat pada ke-empat sahabatnya yang sedang berkumpul di ruang tengah, tempat niall berbaring.
          “meminta maaf” tungkas liam dan louis kompak.
          “baiklah, akan kulakukan. tapi bagaimana caranya?” niall meletakan nitendo-nya di atas meja.
          “terserah. saranku, gunakan cara yang tidak biasa dan luluhkan hatinya” timpal harry.

----

          Buk....!, suara benda jatuh yang dilemparkan seseorang dari luar jendela. Benda itu mendarat sempurna di lantai kayu kamar. Selena yang saat itu sedang menciptakan sebuah lagu yang tak lain dan tak bukan tentang perasaannya sendiri harus merelakan kertas bertuliskan dua bait lirik lagu tercoret tinta penanya sendiri, ia tersentak.
          “sialan! siapa yang berani-beraninya menggangguku malam-malam begini?” selena mengomel.
Selena beranjak dari tempat duduknya. Berjalan ke arah jendela yang menghubungkan kamarnya dengan taman belakang rumah. Didapati sebuah bungkusan kado dengan surat berwarna merah marun tergeletak di bawah, dekat daun jendela. Tanpa ragu, selena mengambil bungkusan kado ‘misterius’ dan membaca tulisan yang tersirat dalam surat tersebut.

Maafkan aku, selena. Aku menyesal telah membatalkan kencan kita. Dan aku ingin tahu, apakah masih ada kesempatan kedua bagiku? Jika iya, temui aku di taman pukul 7 malam. Pakailah pakaian yang ada di dalam kotak! Ini hadiah untukmu sebagai permintaan maafku. Niall


“so sweet! aku memaafkanmu, niall” selena memeluk erat surat yang ternyata ditulis khusus oleh niall. Di luar dugaannya, niall dapat se-romantis ini. Kekesalannya pada niall sirna seketika.
Selena segera membuka tutup kotak kado, tidak sabar untuk melihat hadiah pemberian niall. “OH MY GOD!” selena menutup mulutnya, tak percaya. Hadiah itu ternyata sebuah mini dress berwarna merah incarannya, mini dress yang ingin sekali dipakainya pada kecan itu namun uang enggan berpindah tangan. Oleh sebab itu, selena memakai mini dress mamanya.
Dentuman jam besar di ruang tengah menggema keseluruh ruangan rumah, termasuk kamar selena. Jam tujuh malam! Selena segera mengganti pakaian rumah dengan mini dress pemberian niall. Ia berdandan secantik mungkin. Selena siap menggoncang hati niall(?).
-        Skip  -
Ketika selena akan membuka pintu rumah, terdengar suara orang bernyanyi. Selena tahu pasti siapa empunya suara emas itu. Dan benar, saat selena membuka pintu,
“When I say I'm sorry....will you believe me?....listen to my story....say you won't leave me...when I say I'm sorry...can you forgive me?....when I say I will always be there....will you believe, will you believe in me?” niall bersenandung dengan diiringi petikan gitar akustik kesayangannya. Lagu itu special di-nyanyikannya bagi selena sebagai permohonan maafnya.
"AKU MEMAAFKANMU, NIALL!!!"
Jantung selena berdegup kencang, berpancu dengan waktu yang berjalan cepat. Hatinya luluh oleh ketulusan yang mengalir shaydu di setiap untain syair lagu milik Chris Daughtry yang berjudul Sorry. Berkat itu juga, selena kesulitan menghirup udara bebas, dadanya sesak karena petikan gitar itu mengikat. Bruk...! selena jatuh pingsan, tak kuasa menahan ke-terkejutannya. Malam ini akan menjadi malam yang panjang.



The End


Maap, endingnya gaje ya? waks

Leave a comment, please!



10 komentar:

  1. ahaha...jadi Niall cuma mau kencan sama gadis bergaun merah..ternyata oh ternyata.
    Romantis bangettt Niall...
    FF khusus Zayn ada gak? :) I believe you can!!!

    BalasHapus
  2. semoga Barbara itu nanti seperti saudaraku hhhh

    yo dicoba coba ya..*nyuruh nyuruh aja ni orang gak mau buat sendiri...

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. ini udah ikhlas... dari lubuk hati terdalam

      Hapus
  4. Balasan
    1. ga tahu.... yang penting lebih dalam dari selokan *oooopppsss

      Hapus
    2. kirain sedalam samudra pasifik + palung Mariana
      eh eh ternyata..Niall !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

      Hapus
    3. eh, kenapa teriak niall?

      Hapus
    4. tiru tiru jeritan Selena:D
      Enggak apa apa kan??

      Hapus
  5. LuckyClub: Play online casino with LuckyClub for free
    Join now and get a €50 Welcome Bonus with a 50 free spins 카지노사이트luckclub + 50 Extra Spins with Lucky Club! Join now and get a €50 Welcome Bonus with a 50 free spins + 50 Extra Spins with

    BalasHapus